Astronom ungkap peta arus listrik dimars
Data baru yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa NASA
dan evolusi volatile NASA memungkinkan para ilmuwan NASA untuk memetakan sistem
kelistrikan di sekitar Mars untuk pertama kalinya. Ini tidak hanya menyoroti
perbedaan antara sistem Bumi dan Mars, tetapi juga mampu menjelaskan cara
partikel yang bermuatan ke ruang angkasa keluar dari atmosfer Mars.
Di Bumi, aliran zat besi cair di jantung planet ini
menciptakan arus listrik dan menghasilkan medan magnet di sekitar kehidupan
manusia. Tetapi Mars tidak memiliki kemampuan yang sama untuk menghasilkan
bidang seperti itu. Karena itu, arus listrik yang diinduksi di atmosfer Mars
menghasilkan magnetosfer planet.
Arus ini memainkan peran mendasar dalam kehilangan atmosfer
yang mengubah Mars sebagai ilmuwan yang dapat mendukung kehidupan di gurun yang
tidak ramah. Robin Ramstad, seorang ahli fisika eksperimental dari University
of Colorado, dikutip oleh IFL Science, Jumat (5 /).
Untuk memahami efek arus, para ilmuwan perlu mengetahui
bagaimana arus ini terbentuk. Dengan tidak adanya atmosfer pelindung, sinar
matahari dan sinar ultraviolet dapat memecahkan atom di atmosfer Mars,
menghasilkan ion dan elektron bermuatan listrik.
Sementara itu, angin matahari, yang mengandung magnet,
terus-menerus bertiup dari matahari dengan kecepatan sekitar satu juta mil per
jam. Pada saat medan magnet angin matahari berinteraksi dengan ion dan elektron
yang bermuatan di atmosfer Mars, arus listrik akan dihasilkan. Akibatnya,
muatan bergerak ini menghasilkan medan magnetnya sendiri, yang merupakan
selubung magnet yang disebabkan oleh Mars.
Atmosfer Mars memiliki perilaku seperti bola logam yang
mematikan sirkuit listrik. Arus mengalir di atmosfer atas dengan lapisan arus
yang lebih kuat yang terletak 120-200 km di atas permukaan planet, tambah Robin
Ramstad.
Sebelum penelitian ini, sangat sulit untuk mendeteksi arus di
Mars secara langsung. Dengan magnetometer sensitif MAVEN, distorsi dapat
dihitung dan dihubungkan kembali ke arus listrik yang ditimbulkannya.
Setelah menggambar peta, para ilmuwan berharap untuk memahami
dampak pergerakan partikel bermuatan di sekitar planet ini secara lebih
mendalam. Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature Astronomy.
No comments
Post a Comment